Sabtu, 08 Februari 2014

Beton Berongga Sebelum Cetak


    Pelat lantai yang menggunakan teknologi beton berongga pracetak dibentuk oleh 2 modul berbeda, yaitu panel beton flooring block dan balok beton T (precast T beam). Matreial flooring block merupakan block beton berongga tetapi tidak memiliki tulangan yang berfungsi sebagai panel lantai. Meski demikian, panel beton yang dikerjakan dengan mesin press getar (vibration) ini mempunyai mutu kuat tekan (karakteristik) sampai 400 kg/cm2 (k-400).
    Material ini memiliki dimensi ukuran panjang 51 cm, lebar 20 cm, tebal 15 cm dan berat 3 kg. Sedangkan precast T. Beam merupakan balok beton bertulang yang berfungsi sebagai dudukan panel lantai (flooring block). Dalam proses pembuatannya, material ini telah idberi tegangan terlebih dahulu (prategang), sehingga memiliki kuat lentur yang tinggi. Balok ini diproduksi di pabrik dengan panjang bentang maksimal 5 m.

Cara Pasang
     Membuat pelat lantai dari beton berongga tidak beda dengan aplikasi beton pracetak lainnya. Yang dikerjakan terlebih dahulu adalah membuat portal struktur bangunan bangunan yang terdiri dari balok kolom dengan ukuran yang telah ditetapkan dalam perhitungan. Berikutnya, meletakkan balok beton T (precast Y Beam) pada balok induk dengan jarak antara balok T pusat ke pusat 60 cm – 65 cm, sesuai dengan lebar dari flooring block. Susunan balok pracetak ini tergantung dari cara pemasangan susunan balok.
     Selanjutnya adalah penyusunan material flooring block secra rapat diantara balok-balok pracetak T Beam, sehingga membentuk lantai kerja yang kuat menahan beban. Langkah berikutnya membuat/meletakkan wiremesh (merupakan tulangan jala) dengan diameter tulangan 4 mm – 6 mm diatas flooring block dan diikatkan ke tulang yang ada pada balok pracetak. Wiremesh juga berfungsi sebagai tulangan pembagi beban.
     Dan yang terakhir adalah pengecoran seluruh komponen lantai beserta wire mesh sampai mencapai ketebalan 5 cm diatas flooring block dengan cara pengecoran lantai biasa. Material cor ini merupakan campuran batu split, pasir dan semen.

Minim Perancah
     Pemasangan beton berongga tidak memerlukan perancah dalam jumlah yang banyak, dipasang dibawah balok beton T dengan jarak antar perancah 60 cm. Perancah (scafolding) dipasang saat akan melakukan pengecoran yang tujuannya untuk menjaga balok beton T tidak melendut.

Frame Struktur Apapun Bisa
     Pelat lantai beton berongga dapat digunakan pada berbagai bentuk rumah, bias berbentuk kotak maupun melengkung. Begitu juga dengan frame strukturnya bias menggunakan beton, baja maupun kayu. Untuk tempat menggantung rangka plafon di pelat beton berongga ini, dipasang hanger (gantungan) rangka plafond. Hanger yang berupa besi baja dimasukka mealui celah wire mesh (sebelum pengecoran) dan diantara flooring block.Dengan pemasangan hanger rangka plafond ini, material pelat beton berongga ini tidak perlu dilubangi oleh paku beton atau sejenisnya.