Sabtu, 31 Mei 2014

Perencanaan Pondasi tiang pancang

Pondasi merupakan elemen bangunan yang berfungsi untuk menyalurkan semua beban yang bekerja pada struktur tersebut ke dalam tanah, sampai kedalaman tertentu yaitu sampai lapisan tanah keras.
Tipe pondasi yang digunakan adalah pondasi tiang pancang dengan rata-rata kedalaman bervariasi antara 10-20 m dari elevasi/peil bawah pile cap. Dari hasil data penyelidikan tanah, muka air tanah berada pada kedalaman -08.00 m sampai dengan -10.00 m dari permukaan tanah setempat. Penggunaan pondasi secara kelompok/group direncanakan pada Proyek ‘tempat penulis kerja praktek’, dengan jarak antar tiang minimal 2,5 atau 3 x Ø (diameter) atau disyaratkan pula jarak antara 2 tiang pancang dalam kelompok tiang min. 0,60 m dan maks. 2,00 m, dan bila menggunakan tiang pancang persegi, jarak minimal antar tiang adalah 1,75 x diagonal penampang tiang pancang tersebut.
Perhitungan efisiensi kelompok tiang pancang dihitung sesuai dengan jenis, dimensi, jarak, jumlah, dan susunan kelompok tiang pancang yang digunakan. Alasan penggunaan pondasi tiang pancang ini adalah:
  1. Pengerjaannya relatif cepat dan pelaksanaannya juga relatif lebih mudah.
  2. Biaya yang dikeluarkan lebih murah dari pada tipe pondasi dalam yang lain (bored pile).
  3. Kualitas tiang pancang terjamin. Tiang pancang yang digunakan merupakan hasil pabrikasi, sehingga kualitas bahan yang digunakan dapat dikontrol sesuai dengan kebutuhan, serta kualitasnya seragam karena dibuat masal. (kontrol kualitas/kondisi fisik tiang pancang dapat dilakukan sebelum tiang pancang digunakan).
  4. Dapat langsung diketahui daya dukung tiang pancangnya, pemancangan yang menggunakan drop hammer dihentikan bila telah mencapai tanah keras/final set yang ditentukan (kalendering). Sedangkan bila menggunakan Hydrolic Static Pile Driver (HSPD), terdapat dial pembebanan yang menunjukkan tekanan hidrolik terdiri dari empat silinder untuk menekan tiang pancang ke dalam tanah sampai ditemui kedalaman tanah keras.

Jenis pondasi tiang pancang dalam pengerjaannya dapat menimbulkan gangguan lingkungan. Diantaranya menimbulkan kebisingan serta getaran besar yang dapat merusak struktur lain yang ada di sekitar lokasi proyek. Pemilihan jenis alat pemancangan yang digunakan dalam Proyek ini adalah jenis Hydrolic Static Pile Driver (HSPD) dan drop hammer. Untuk tower yang lokasinya dekat dengan pemukiman penduduk maka metode pemancangan yang dilakukan adalah dengan menggunakan HSPD, dimana alat tersebut tidak menimbulkan kebisingan dan getaran besar karena prosesnya adalah dengan menekan tiang pancang dengan tenaga hidraulik. Sedangkan untuk tower bagian tengah, cukup menggunakan drop hammer. Penggunaan alat-alat tersebut telah mendapatkan ijin dari pemerintah daerah setempat dan penduduk sekitar karena tidak menimbulkan gangguan bagi penduduk sekitar.

Sumber :  http://www.ilmusipil.com/perencanaan-pondasi-tiang-pancang

Sabtu, 17 Mei 2014

Bhakti Buana Makmur Distributor: Kontraktor yang Garap Terowongan Bawah Tanah MRT J...

Bhakti Buana Makmur Distributor: Kontraktor yang Garap Terowongan Bawah Tanah MRT J...: Jakarta -Proyek Massa Rapid Transit (MRT) Jakarta tahap I (Lebak Bulus-Bundaran HI) hari ini resmi diluncurkan. PT MRT Jakarta resmi meng...

Kontraktor yang Garap Terowongan Bawah Tanah MRT Jakarta

Jakarta -Proyek Massa Rapid Transit (MRT) Jakarta tahap I (Lebak Bulus-Bundaran HI) hari ini resmi diluncurkan. PT MRT Jakarta resmi mengumumkan kontraktor pemenang tender proyek yang menelan triliunan rupiah tersebut.

Terdapat dua konsorsium yang berhasil lolos, pertama yang dimenangkan konsorsium Shimitsu Kobayashi, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) dan PT Jaya Konstruksi untuk mengerjakan dua paket bawah tanah (underground) dari Al Azhar sampai Dukuh Atas.

Sedangkan konsorsium kedua, paket bawah tanah (underground) dimenangkan oleh Sumitomo Mitsui dengan PT Hutama Karya (Persero) mengerjakan satu paket dari Dukuh Atas sampai Bundaran HI.

"Ada 3 paket, 2 paket itu joint venture antara Shimitsu Kobayashi, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) dan PT Jaya Konstruksi dan 1 paket lagi itu joint venture antara Sumitomo Mitsui dengan PT Hutama Karya (Persero)," ungkap Direktur PT MRT Jakarta, Dono Boestami di acara soft launching MRT Tahap 1, di Bundaran HI Jakarta, Kamis (2/5/2013).

Dikatakan Dono, setelah proses ini dilakukan, maka pihaknya akan menyelesaikan kontrak dengan para pemenang tender tersebut, hingga kemudian segala sistem dan tahap konstruksi akan dilakukan oleh para kontraktor.

"Setelah itu mereka melakukan detail engineering design, setelah semua setuju maka mereka akan menagih uang muka ke kami. Setelah itu mobilisasi, dan konstruksi. Kami sudah sepakat dengna pihak JICA, dipercepat semua," imbuhnya.

Dono mengatakan untuk total nilai proyek paket 1 dari Lebak Bulus Bundaran sebesar 125 miliar Yen. Sementara itu 3 paket akan dibangun di bawah tanah dari dari Al Azhar sampai Bundaran HI nilainya Rp 3,6 triliun, Untuk yang ini Rp 3,6 triliun, yang pertama 3 di bawah tanah aja," tutupnya.

Seperti diketahui pengumuman nama perusahaan pemenang tender MRT sempat tertunda sejak November 2012 lalu. Sebelumnya Sebanyak 5 BUMN karya bersaing mengikuti tender pembuatan terowongan Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta. Lima BUMN itu antara lain PT Wijaya Karya (Wika) Tbk, PT Adhi Karya Tbk, PT Waskita Karya, PT Hutama Karya (HK) dan PT PP.

Berikut ini konsorsium yang sempat lolos prakualifikasi konstruksi segmen bawah tanah (terowongan MRT) proyek antara lain:

  1. Kajima - Waskita Joint Operation
  2. Obayashi - Shimizu - Jaya Konstruksi - Wijaya Karya
  3. SMCC (Sumitomo) - HK Joint Operation
  4. Taisei - PP Joint Operation
  5. Tokyu - Adhi Karya Joint Operation

Pada era kepemimpinan Fauzi Bowo, sempat disebut-sebut ada nama perusahaan nominasi pengerjaan proyek jalur bawah tanah yaitu Obayashi bersama Wijaya Karya (Wika) dan Sumitomo bersama Hutama Karya (HK). MRT Jakarta akan dibangun 2 tahap yakni tahap I untuk rute Lebak Bulus-Bundaran HI, dan tahap II untuk rute Bundaran HI-Kampung Bandan.

Serba Serbi Proyek MRT DKI Jakarta

MRT Jakarta 

Singkatan dari Mass Rapid Transit kota Jakarta  adalah sebuah sistem bagian utama transportasi metro Transit Cepat di Jakarta yang groundbreaking proyek ini sudah dilakukan pada bulan September 2013  guna menanggulangi kemacetan yang akhir-akhir ini sering terjadi dan sangat memacetkan. Kereta yang dipergunakan bisa KRL ataupun Monorel. Bersama Transjakarta diharapkan proyek ini dapat menanggulangi kemacetan lalu-lintas.


Jenis lintasan: permukaan, elevated dan subway

Kalau sebuah kota dibangun dengan lintas layang atau bawah tanah, maka tidak ada pintu perlintasan kereta api, sehingga jadwal kereta api bisa 1,5 - 2 menit sekali seperti yang terjadi di Jepang. Oleh sebab itu KRL di Jakarta tidak mungkin dioperasikan kurang dari 10 menit, karena masih ada pintu perlintasan kereta api, akibatnya juga setiap rangkaian KRL selalu penuh.

 

Kereta api permukaan (surface)

Kereta api permukaan berjalan di atas tanah. Umumnya kereta api yang sering dijumpai adalah kereta api jenis ini. Biaya pembangunannya untuk kereta permukaan adalah yang termurah dibandingkan yang di bawah tanah atau yang layang. Umumnya lintasan permukaan ini di Indonesia dibangun sebelum Perang Dunia Ke II

 

Kereta api layang (elevated)

Kereta api layang berjalan di atas dengan bantuan tiang-tiang, hal ini untuk menghindari persilangan sebidang, agar tidak memerlukan pintu perlintasan kereta api. Biaya yang dikeluarkan sekitar 3 (tiga) kali dari kereta permukaan dengan jarak yang sama, misalnya untuk kereta api permukaan membutuhkan $ 10 juta maka untuk kereta api layang membutuhkan dana $ 30 juta. Di Jakarta ada satu lintasan dari Manggarai ke Kota lewat Stasiun Gambir. Pada lintas tengah ini, Manggarai - Kota, tidak ada pintu perlintasan kereta api. Rencana semula untuk lintas timur (Jatinegara - Senen - Kota) dan lintas barat (Manggarai - Tanah Abang), juga akan dilayangkan namun keuangan tidak memadai, sehingga hanya lintas tengah saja yang diselesaikan sementara ini. Rencananya dari Senayan ke Kuningan terdapat lintas layang monorel buatan Malaysia.

 

Kereta api bawah tanah (subway)

Kereta api bawah tanah adalah kereta api yang berjalan di bawah permukaan tanah (subway). Kereta jenis ini dibangun dengan membangun terowongan-terowongan di bawah tanah sebagai jalur kereta api. Umumnya digunakan pada kota-kota besar (metropolitan) seperti New York, Tokyo, Paris, Seoul dan Moskwa. Selain itu ia juga digunakan dalam skala lebih kecil pada daerah pertambangan. Biaya yang dikeluarkan sangat mahal sekali, karena sering menembus 20m di bawah permukaan, kali/sungai, bangunan maupun jalan, yaitu 7 (tujuh) kali lipat daripada kereta permukaan. Misalnya kalau untuk membangun dengan jarak yang sama untuk permukaan membutuhkan $ 10 juta, maka yang di bawah tanah memerlukan $ 70 juta. Di Jepang pembangunan lintas subway telah dimulai sejak tahun 1905. Jakarta rencananya akan dibangun subway segmen Dukuh Atas ke Kota dari Proyek MRT DKI Jakarta.

 

Proyek MRT DKI Jakarta: Kota - Senayan - Lebak Bulus

Proyek MRT DKI Jakarta (Mass Rapid Transit) antara Kota ke Lebak Bulus akan dibangun dalam 3 jenis lintasan. Proyek MRT Jakarta ini telah ditandatangani di Jakarta pada tanggal 25 Maret 2009 dengan tahap pertama 4 stasiun bawah-tanah dan 8 stasiun layang, rencana pelaksanaan pembangunan konstruksi tahun 2009-2010.

 

Kota - Dukuh Atas (jarak sekitar 7 km, subway)

Akan dibangun subway mengingat jalur ini lebih memungkinkan dengan subway dengan alasan teknis benyak rintangan antara lain banyak sekali persimpangan, ada Monas (Bung Karno dulu pernah minta agar tidak ada lintasan kereta yang elevated melalui Monas, namun sudah terlanjur lintas tengah di Gambir ternyata elevated). ada Harmoni, dll. Dari Dukuh Atas ke Monas dapat dimanfatkan di bawah jalur hijau tengah Jl Thamrin, sedangkan di Monas juga akan memanfatkan jalur tengah jalan, kemudian dari Harmoni sampai Kota dapat memanfatkan di bawah kali dan jalan (Hayam Wuruk/Gajah Mada). Salah satu metode kalau di bawah suatu lintasan jalan atau kali adalah yang disebut open cut-and-cover methods (digali terbuka kemudian ditutup), sedangkan untuk yang tidak memungkinkan secara ini dipakai deep bore tunneling methods (pengeboran terowongan bawah tanah).

Dukuh Atas - Senayan (jarak sekitar 3 km, surface)

Akan dibangun permukaan (surface) karena ada Banjir Kanal Barat dan Jembatan Semanggi, sehingga diperkirakan memanfaatkan jalur busway yang kini sudah ada dan memungkinkan secara surface.

Senayan - Lebak Bulus (jarak sekitar 11 km, elevated)

Akan dibangun layang (elevated) karena harus melalui medan yang banyak rintangan di atas permukaan, sedangkan kalau subway tidak diperlukan untuk menghindari biaya yang besar.

Depo di Lebak Bulus

Untuk fasilitas depo MRT akan dibangun di Lebak Bulus, di mana lahan masih tersedia luas dibandingkan lokasi lain, selain juga praktis kalau MRT mulai berjalan pagi hari dari Lebak Bulus tempat tinggal para penumpang.