Guna memenuhi terbatasnya pasokan yang masih terjadi, beberapa
perusahaan semen melakukan ekspansi dengan membangun pabrik baru dan
menambah kapasitas produksi. Persaingan makin ketat antara pemain baru
dan pemain lama.
Beberapa perusahaan tersebut adalah PT Semen
Gresik Tbk, PT Semen Tonasa, PT Holcim Indonesia Tbk, PT Semen Bosowa,
PT Semen Padang, dan PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk.
Semen Gresik
membangun pabrik baru di Rembang, Jawa Tengah, dan direncanakan mulai
beroperasi 2016 mendatang. Sementara Semen Tonasa di Pangkep, Sulawesi
Selatan, menambah kapasitas produksinya sebesar 2,5 juta ton. Pabrik ini sudah beroperasi secara penuh pada akhir 2013 kemarin. Sementara Holcim
Indonesia membangun pabrik di Tuban, Jawa Timur, dengan kapasitas 1,8
juta ton dan sudah berproduksi pada akhir 2013. Dengan
beroperasinya pabrik baru tersebut, total kapasitas produksi Holcim akan
mencapai 9,1 juta ton.
Adapun Semen Bosowa akan mengembangkan pabrik
anyarnya di Maros, Sulawesi Selatan, dengan kemampuan produksi 2,5 juta
ton yang akan dihasilkan pada 2015 mendatang.
Sementara itu,
Semen Padang, juga mulai membangun pabrik barunya di Indarung. Pabrik
baru ini disiapkan dengan daya produksi sebanyak 2,5 juta ton. Terakhir,
Indocement Tunggal Prakarsa, berencana memperluas ekspansinya dengan
membangun
cement plant baru yang dijadwalkan rampung 2015. Hinga saat ini, Indocement memperoduksi 18,6 juta ton per tahun.
Semen Merah Putih Bangun Pabrik 4 Juta Ton
Seiring dengan semangat pembangunan nasional dan
perkembangan ekonomi Indonesia, kebutuhan Indonesia atas pembangunan
infrastruktur dan konstruksi semakin meningkat tajam. Oleh karena itu,
sebagai wujud partisipasi terhadap ketersediaan bahan baku pembangunan
negeri maka Semen Merah Putih membangun pabrik semen terintegrasi
pertamanya di daerah Bayah, Banten.
Pabrik ini didirikan di area seluas 500 hektar dengan kapasitas
produksi 10.000 ton clinker per hari, atau sebesar 4 juta ton semen per
tahun. Selain itu, pabrik ini juga dilengkapi dengan fasilitas pelabuhan
(terminal khusus) serta memiliki kedalaman dermaga hingga 13 meter yang
siap menampung kapal dengan bobot mati 30.000 dwt.
Sebagai penanda dimulainya pembangunan pabrik ini, maka pada tanggal
11 September 2013 lalu PT Cemindo Gemilang sebagai produsen Semen Merah
Putih juga menggelar acara ground breaking yang dihadiri oleh Menteri
Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Pembangunan Daerah
Tertinggal Helmi Faisal, Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak,
dan sejumlah pejabat daerah serta tokoh masyarakat setempat.
Pembangunan Pabrik Semen Merah Putih merupakan satu-satunya proyek
Master plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia
(MP3I) di kawasan selatan Banten dengan nilai investasi lebih dari USD
600 juta, dan menyerap kurang lebih 4.000 tenaga kerja yang berasal dari
masyarakat Bayah, Banten.
Dengan demikian, Semen Merah Putih turut berkontribusi menyediakan
bahan baku berkualitas untuk pembangunan negeri, sekaligus membantu
meningkatkan perekonomian dan pemberdayaan masyarakat setempat.
PT Conch Cement Indonesia (CCI) berniat memproduksi 10 juta ton semen per tahun di Indonesia. Untuk
mewujudkan hal itu, Conch membangun dan mengembangkan lima proyek
produsen semen di lima kota di Indonesia sejak masuk ke Tanah Air
pertengahan 2011, antara lain di Manokwari Papua Barat, Maros Sulawesi
Selatan, dan Merak Banten. Kemudian pabrik di Tanjung Tabalong
Kalimantan Selatan yang sudah mulai produksi setahun kemarin.
CSKM
merupakan anak usaha CCI. Ihan mengungkapkan, pabrik di Tanjung
Tabalong menjadi yang pertama selesai pada September 2014, lalu
beroperasi dua bulan belakangan ini.
Investasi CSKM mencapai
500.000 dollar AS dengan kapasitas produksi 30.000 ton per hari.
Rencananya kapasitas produksi akan dikembangkan menjadi dua kali
lipatnya. “Target Tabalong 2 juta ton satu tahun,”
Pabrik
CSKM mengambil cadangan kapur di Desa Saradang Kecamatan Haruwai, 9 Km
dari pabrik. Cadangan kapur di lokasi tersebut diperkirakan bisa
mencapai 60 tahun.
Menyusul kemudian pembangunan pabrik di
Kampung Meruni, Manokwari, Papua. Dibangun sejak Januari 2014, pabrik
Manokwari ditarget mulai produksi pada tiga tahun ke depan. Pabrik
Manokwari dirancang mampu memproduksi 2 x 32.000 ton per hari. “Saat ini
masih 20 persen tahap pembangunan. (Proyek) Yang lain sedang pematangan
lahan.
Conch merupakan kelompok bisnis besar di
China yang menangani material terbesar. Di China, bisnis semennya mampu
memproduksi dan memasarkan puluhan juta ton.
PT. Jui Sin Pabrikan Semen Merk Garuda juga sudah membangun Pabrik Grindling ber kapasitas 1 Juta Ton setahun dan sudah berproduksi serta ikut meramaikan Pasar semen di Indonesia.
Juga ada beberapa pabrikan baru di Tahun 2014 yang berskala lokal, juga mulai ikut meramaikan Pasar Semen di Indonesia seperti Semen Top One, Semen Panasia, Semen Jakarta, Semen Hippo, Semen Serang, yang rata-rata berkapasitas 500.000 Ton Setahun. Produk semen mereka lebih banyak di Pasarkan di daerah Jabodetabek dan Banten.
By BBMD