MRT Jakarta
Singkatan dari
Mass Rapid Transit kota Jakarta adalah sebuah sistem bagian utama transportasi metro Transit Cepat
di Jakarta yang groundbreaking proyek ini sudah dilakukan pada bulan September 2013
guna menanggulangi kemacetan yang akhir-akhir ini sering terjadi dan
sangat memacetkan. Kereta yang dipergunakan bisa KRL ataupun Monorel.
Bersama
Transjakarta diharapkan proyek ini dapat menanggulangi kemacetan lalu-lintas.
Jenis lintasan: permukaan, elevated dan subway
Kalau sebuah kota dibangun dengan lintas layang atau bawah tanah,
maka tidak ada pintu perlintasan kereta api, sehingga jadwal kereta api
bisa 1,5 - 2 menit sekali seperti yang terjadi di Jepang
.
Oleh sebab itu KRL di Jakarta tidak mungkin dioperasikan kurang dari 10
menit, karena masih ada pintu perlintasan kereta api, akibatnya juga
setiap rangkaian KRL selalu penuh.
Kereta api permukaan (surface)
Kereta api permukaan berjalan di atas tanah. Umumnya kereta api yang
sering dijumpai adalah kereta api jenis ini. Biaya pembangunannya untuk
kereta permukaan adalah yang termurah dibandingkan yang di bawah tanah
atau yang layang. Umumnya lintasan permukaan ini di Indonesia dibangun
sebelum Perang Dunia Ke II
Kereta api layang (elevated)
Kereta api layang berjalan di atas dengan bantuan tiang-tiang, hal
ini untuk menghindari persilangan sebidang, agar tidak memerlukan pintu
perlintasan kereta api. Biaya yang dikeluarkan sekitar 3 (tiga) kali
dari kereta permukaan dengan jarak yang sama, misalnya untuk kereta api
permukaan membutuhkan $ 10 juta maka untuk kereta api layang membutuhkan
dana $ 30 juta. Di Jakarta ada satu lintasan dari
Manggarai ke
Kota lewat
Stasiun Gambir. Pada lintas tengah ini, Manggarai - Kota, tidak ada pintu perlintasan kereta api. Rencana semula untuk lintas timur (
Jatinegara -
Senen - Kota) dan lintas barat (Manggarai -
Tanah Abang),
juga akan dilayangkan namun keuangan tidak memadai, sehingga hanya
lintas tengah saja yang diselesaikan sementara ini. Rencananya dari
Senayan ke
Kuningan terdapat lintas layang monorel buatan
Malaysia.
Kereta api bawah tanah (subway)
Kereta api bawah tanah adalah kereta api yang berjalan di bawah
permukaan tanah (subway). Kereta jenis ini dibangun dengan membangun
terowongan-terowongan di bawah tanah sebagai jalur kereta api. Umumnya
digunakan pada kota-kota besar (metropolitan) seperti
New York,
Tokyo,
Paris,
Seoul dan
Moskwa. Selain itu ia juga digunakan dalam skala lebih kecil pada daerah
pertambangan.
Biaya yang dikeluarkan sangat mahal sekali, karena sering menembus 20m
di bawah permukaan, kali/sungai, bangunan maupun jalan, yaitu 7 (tujuh) kali
lipat daripada kereta permukaan. Misalnya kalau untuk membangun dengan
jarak yang sama untuk permukaan membutuhkan $ 10 juta, maka yang di
bawah tanah memerlukan $ 70 juta. Di Jepang pembangunan lintas subway
telah dimulai sejak tahun 1905. Jakarta rencananya akan dibangun subway
segmen Dukuh Atas ke Kota dari
Proyek MRT DKI Jakarta.
Proyek MRT DKI Jakarta: Kota - Senayan - Lebak Bulus
Proyek MRT DKI Jakarta (Mass Rapid Transit) antara Kota ke
Lebak Bulus
akan dibangun dalam 3 jenis lintasan. Proyek MRT Jakarta ini telah
ditandatangani di Jakarta pada tanggal 25 Maret 2009 dengan tahap
pertama 4 stasiun bawah-tanah dan 8 stasiun layang, rencana pelaksanaan
pembangunan konstruksi tahun 2009-2010.
Kota - Dukuh Atas (jarak sekitar 7 km, subway)
Akan
dibangun subway
mengingat jalur ini lebih memungkinkan dengan subway dengan alasan
teknis benyak rintangan antara lain banyak sekali persimpangan, ada
Monas (Bung Karno dulu pernah minta agar tidak ada lintasan kereta yang
elevated melalui Monas, namun sudah terlanjur lintas tengah di Gambir
ternyata elevated). ada Harmoni, dll. Dari
Dukuh Atas
ke Monas dapat dimanfatkan di bawah jalur hijau tengah Jl Thamrin,
sedangkan di Monas juga akan memanfatkan jalur tengah jalan, kemudian
dari Harmoni sampai Kota dapat memanfatkan di bawah kali dan jalan
(Hayam Wuruk/Gajah Mada). Salah satu metode kalau di bawah suatu
lintasan jalan atau kali adalah yang disebut
open cut-and-cover methods (digali terbuka kemudian ditutup), sedangkan untuk yang tidak memungkinkan secara ini dipakai
deep bore tunneling methods (pengeboran terowongan bawah tanah).
Dukuh Atas - Senayan (jarak sekitar 3 km, surface)
Akan
dibangun permukaan (surface) karena ada
Banjir Kanal Barat dan
Jembatan Semanggi, sehingga diperkirakan memanfaatkan jalur busway yang kini sudah ada dan memungkinkan secara surface.
Senayan - Lebak Bulus (jarak sekitar 11 km, elevated)
Akan
dibangun layang (elevated) karena harus melalui medan
yang banyak rintangan di atas permukaan, sedangkan kalau subway tidak
diperlukan untuk menghindari biaya yang besar.
Depo di Lebak Bulus
Untuk fasilitas depo MRT akan dibangun di Lebak Bulus, di mana lahan
masih tersedia luas dibandingkan lokasi lain, selain juga praktis kalau
MRT mulai berjalan pagi hari dari Lebak Bulus tempat tinggal para
penumpang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar