PT. BHAKTI BUANA MAKMUR DISTRIBUTOR adalah distributor resmi dari SEMEN MERAH PUTIH baik untuk semen curah maupun semen sak. SEMEN MERAH PUTIH telah memiliki sertifikat SNI dan berstandar Eropa serta Performa Eropa. Dengan didukung staf yang berpengalaman kami siap mendukung proyek-proyek konstruksi anda untuk daerah DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Serta melayani Retail (Toko Material) Tangerang Kota dan Tangerang selatan. PIN 74192B47, WhatsApp 081513733589
Sabtu, 28 Februari 2015
Semen Merah Putih Bangun Pabrik Terbesar Di Indonesia
Semen Merah Putih tengah membangun pabrik dengan klinker terbesar di Indonesia. Pabrik ini memiliki kapasitas produksi klinker sebesar 10 ribu ton per hari atau setara dengan 12.500 ton semen per hari di Bayah (Banten).
"Selain pabrik di Bayah saat ini Semen Merah Putih juga sedang dibangun Grinding plant di Ciwandan yang sudah beroperasi di awal tahun 2014 Pabrik ke satu dan Pabrik ke dua akan siap beroperasi pada awal Tahun 2015. Sementara Pabrik Grinding Plant di Gresik Jawa Timur akan beroperasi Bulan Maret 2015 ini, termasuk Grinding Plant yang ada di Palangkaraya Kalimantan Tengah. Pembangunan Pabrik Klinker juga akan di bangun di Grobokan Jawa Tengah yang di rencanakan akan di bangun di awal Tahun 2016.
Saat ini kebutuhan pelanggan Semen Merah Putih di Indonesia hanya dipenuhi dari pabrik Chinfon Cement Corporation, yang berada di Vietnam dengan kapasitas produksi 4.5 juta ton semen per tahun.
Semen Merah Putih juga berencana akan membangun pelabuhan tersendiri di dekat Bayah untuk memudahkan Semen Merah Putih untuk melakukan kegiatan pendistribusian terhadap konsumen, juga akan di bangun Power Plant untuk mendukung produksi nya.
by BBMD
Rabu, 11 Februari 2015
Semen Merah Putih Bangun Gedung Tertinggi dan First supertall in Indonesia, The Cemindo Tower.
Cemindo Tower, bangunan Supertall pertama di Indonesia
credits to : kevo123 (www.skyscrapercity.com)
agan-agan bisa lihat bangunan yg berusaha "menyeruak" di antara ramainya jakarta akan gedung-gedung di atas ?
bangunan ini yang akan kita bahas kali ini
Tahun depan, Jakarta kedatangan bangunan tertinggi di Indonesia.
yap, namanya Cemindo atau dulu disebut Rasuna Tower,
bangunan dengan tinggi 300m di atas tanah.
Oh iya sebelumnya buat yang belum tau tingkatan gedung pencakar langit sbb :
Quote:1. General urban developments - Bangunan dengan tinggi kurang dari 100m atau 300 ft
2. Highrise building - Bangunan dengan tinggi 100m - 199m atau 300ft - 649ft
3. Skyscrapper building - Bangunan dengan tinggi 200m - 299m atau 650ft - 999ft
4. Supertalls - Bangunan dengan tinggi antara 300m - 599m atau 1000ft - 1999ft
5. Megatalls - Bangunan dengan tinggi 600m ke atas atau 2000ft+
so, Cemindo ini termasuk Supertalls pertama di Indonesia, sekaligus sebagai bangunan tertinggi di indonesia
Bangunan ini mulai dikerjakan konstruksinya pada Agustus 2011, targetnya konstruksi akan selesai pada kuartal ke tiga tahun 2014, yang artinya satu taun ke depan persis dari sekarang .
Cemindo Tower memiliki 63 lantai, dan 5 lantai bawah tanah.
Bangunan Cemindo Tower ini mengacu pada konsep mixed use mencakup hotel, perkantoran mewah, ruang parkir, restoran, ritel dan lain-lain.
Kehadiran Cemindo Tower, membuat Jakarta setara dengan kota-kota lain di ASEAN untuk urusan bangunan pencakar langit. Misalnya di Singapura, bangunan tertinggi di negara kota itu hanya 280 meter antara lain Republic Plaza, OUB Centre dan UOB Plaza One.
Sementara itu, di Bangkok Thailand, ada Baiyoke Tower II setinggi 304 meter. Sedangkan di Hanoi, Vietnam ada Keangnam Hanoi Landmark Tower setinggi 336 meter.
Selain Cemindo Tower, di Jakarta juga bakal kehadiran bangunan pencakar langit lainnya seperti Pertamina Energy Tower 400 meter, Signature Tower 634 meter. Kedua bangunan ini masih tahap perencanaan atau belum sampai tahap konstruksiPada 300 meter, Cemindo Tower akan menjadi bangunan ikonik dan tertinggi di Indonesia terintegrasi dengan The Westin Jakarta, sebuah 19 tingkat Hotel dengan lebih dari 270 kamar di atas tingkat kantor. Fasilitas lain dalam gedung termasuk restoran, layanan bisnis, ballroom, bar & lounge, spa & fitness, sky dining & tertinggi bar al fresco di dunia.
Developer: Cushman & Wakefield
Arsitek: PT. Sekawan Design Inc. Architect
Lokasi: Jl. Rasuna Said, Jakarta Selatan
Area: 1,6 ha+
Structural Engineer: Taylor Thomson Whitting
General Contractor: PT. Tatamulia Nusantara Indah
Status :Under construction, on progress 28th floors
Ground breaking: 2011
Topping off: Q3 2014 - 2015
Building spesification, Terms and conditions
night view
Quote:
update terkini :
Quote:
actual progress on post #23 (www.kaskus.co.id)
Demikian trid ini. semoga bermanfaat
Spoiler for edisi internasional:
Sumber (www.skyscrapercity.com)
Sumber (finance.detik..com)
Sumber (www.skyscraperpage.com)
Semen Merah Putih Tambah Modal US$120 Juta Untuk Bangun Infrastruktur Di Bayah Banten
PT Cemindo Gemilang selaku pemegang merek Semen Merah Putih yang sedang membangun pabrik terintegrasi di daerah Bayah, Banten, siap tambah investasi senilai US$120 juta atau setara dengan Rp1,3 triliun untuk pembangunan power plant.
Menurut Anang Adji Sunoto, Deputy Project Director PT Cemindo Gemilang, investasi yang sebelumnya dikeluarkan senilai US$600 juta atau setara dengan Rp6,7 triliun dianggap kurang akibat buruknya infrastruktur yang ada. Bahkan, hingga kini pihaknya belum mendapatkan kepastian aliran listrik.
“Meskipun kita sudah kerja sama dengan PLN, kendalanya tetap infrastruktur. Tarik jaringan dari Pelabuhan Ratu yang paling dekat sekitar 49 KM rupanya tidak mudah, terkendala pembebasan lahan, penarikan kabel dan lainnya,” katanya,
Dengan buruknya infrastruktur yang tersedia, menurutnya, risiko pembangunan di Bayah, Banten sangat tinggi, sehingga perusahaan harus mencari alternatif solusi. Salah satu alternatif yang sedang diperhitungkan oleh perusahaan adalah pembangunan power plant atau pembangkit listrik.
Sebelumnya menurut Anang, perusahaan sudah memperhitungkan biaya-biaya tambahan yang harus dikeluarkan, seperti misalnya pembangunan pelabuhan sendiri dengan karakteristik ombak di Banten Selatan yang begitu besar.
Namun menurutnya, biaya pembangunan breakwater atau pemecah gelombang lepas pantai justru lebih mahal dari pada pembangunan pelabuhan itu sendiri. Ditambah lagi dengan buruknya infrastruktur jalan yang dilalui semakin meningkatkan pengeluaran perusahaan.
“Oleh karena itu, kita pertimbangan penambahan biaya. Seharusnya dengan dana investasi awal yang telah dikeluarkan kita tidak perlu tambah biaya, tapi karena keadaannya seperti ini kita rasa perlu tambah investasi,” katanya.
By. BBMD
Semen Merah Putih Bangun Pabrik di Gresik
Eksistensi keberadaan PT Cemindo Gemilang untuk berekspansi dalam penetrasi pasar Semen di Indonesia semakin signifikan dengan mendirikan Pabrik Grinding Plant di daerah Gresik Jawa Timur.
Rencananya, pabrik semen baru itu memusatkan aktifitasnya di Kawasan Industri Maspion Manyar (KIM) Gresik, dengan lahan 6 hektare.
Manajer Proyek Semen Merah Putih, Minarto mengatakan, manajemen menargetkan tahun 2015 sudah berproduksi 150 ribu per jam. Bakal dipersiapkan juga 1 juta ton per tahun siap diedarkan di Jawa Timur
Ditambahkan Minarto, alasan pihaknya memilih Gresik sebagai sentra produksinya karena fokus pemasarannya di Jawa Timur. Karena itu, ditargetkan September 2015 sudah beroperasi.
"Pasar industri semen di Jawa Timur masih menjanjikan mengingat demand-nya masih tinggi," tuturnya.
Berdasarkan catatan Asosiasi Semen Indonesia (ASI), pertumbuhan kebutuhan semen di Jatim sedikit lebih tinggi dibanding angka secara nasional yang tercatat naik 5,7 persen selama Januari-Agustus 2013. Yaitu awalnya mencapai 34,3 juta ton menjadi 36,25 juta ton.
Dari jumlah itu, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk masih mempertahankan dominasi pasar dengan market share sebesar 73 persen.
Sementara itu, menanggapi adanya kompetitor baru ini, Dirut PT Semen Indonesia (persero) Tbk, Dwi Soetjipto mengatakan, pihaknya tidak mempersoalkan masuknya Semen Merah Putih di Jatim.
"Kami anggap semua itu bagian dari persaingan pasar, termasuk ada pemain baru," ujarnya.
By.. BBMD
Semen Merah Putih Minat Investasi Rp 3 Triliun Di Grobogan Jawa Tengah
PT Cemindo Gemilang selaku pemegang merek Semen Merah Putih berminat mendirikan pabrik dengan investasi senilai Rp 3 triliun di Kabupaten Grobogan Jawa Tengah.
Perusahaan
tersebut telah membangun pabrik terintegrasi di daerah Bayah, Provinsi
Banten, dengan kapasitas produksi klinker 10.000 ton per hari, atau
setara dengan produksi 4 juta ton semen per tahun.
Kepala Sub Bidang Promosi BPMD Jateng Primasto Ardi Martono mengatakan keseriusan Cemindo terbukti dengan nota kesepakatan atau Letter of Intent (LoI) dalam acara Central Java Investment Business Forum (CJIBF) bulan lalu di Jakarta.
Dalam
acara tersebut, BPMD Jateng menggaet 75 perusahaan beragam jenis dengan
total investasi senilai Rp20,4 triliun. Adapun investasi terbesar yakni
dari PT Cemindo Gemilang senilai Rp3 triliun.
“Mereka
minat untuk berinvestasi di Grobogan. Artinya baru sebatas penjajagan.
Nanti dilihat perkembangan berikutnya,” kata Primasto kepada Bisnis, Jumat (14/11/2014).
Dia
mengakui tahun ini banyak investor tertarik Jateng lantaran
pertimbangan upah minimum regional atau UMR lebih rendah dibandingkan
dengan wilayah Jabodetabek. Lokasi yang menjadi pilihan para investor,
kata dia, terutama di Semarang, Kendal, dan Kudus.
Primasto
mengatakan Jateng gencar mempromosikan potensi wilayah terutama di
beberapa daerah yang telah memiliki kawasan industri.
“Termasuk
Kawasan Industri Kendal dengan luas lahan sekitar 3.000 hektare. Banyak
juga pelaku usaha yang tertarik masuk ke sana,” katanya.
Kepala
BPMD Jateng Yuni Astuti memaparkan investasi di di wilayah ini
mengalami peningkatan signifikan, terutama karena adanya Pelayanan
Terpadu Satu Pintu (PTSP).
“Semakin banyak investor masuk ke Jateng, kami berharap angka pengangguran bisa berkurang,” ujarnya.
Pihaknya
menyatakan sampai kuartal III/ 2014, terdapat 75 perijinan Penanaman
Modal Dalam Negeri atau PMDN senilai Rp29 triliun. Investasi ini
diperkirakan akan menyerap tenaga kerja hingga 38.822 orang. Sedangkan
untuk Penanaman Modal atau PMA melalui PTSP mencapai 104 proyek senilai
Rp1,08 triliun dan US$175 juta. PMA ini diperkirakan menyerap tenaga
kerja hingga 36.388 orang.
Secara
nasional, katanya, Jateng menduduki peringkat investasi sepuluh
terbesar dimana Jateng ada di nomor 6 dengan 42 proyek. Peringkat itu
dengan porsi PMDN senilai Rp2,5 triliun. Adapun untuk PMA, Jateng ada di
peringkat ke 19 dengan nilai US$45,6 juta dari 66 proyek.
Anang Adji Sunoto, Deputy Project Director PT Cemindo Gemilang, mengakui saat
ini sedang menjajaki Investasi di daerah Grobogan. Perusahaa, katanya,
sedang memastikan lokasinya dulu sehingga belum bisa menentukan
kepastian kapan mulai proyeknya.
Apabila
lahan dan perijinan bisa selesai tahun ini, kata dia, pembangunan
pabrik bakal dimulai pada 2015. Pabrik yang akan dibangun akan mempunyai
kapasitas 5.000 ton per hari Clinker atau setara dengan 2 juta ton
semen.
“Kami akan informasikan lebih lanjut, apabila nantinya lokasi dan waktu sudah dipastikan,” jawabnya kepadaBisnis.
Dari catatan Bisnis, Semen Merah Putih menyelesaikan pembangunan pabrik pertamanya di Indonesia.Pabrik ini berada di Ciwandan, Banten dan merupakan Grinding Plant Semen Merah Putih pertama yang beroperasi di Indonesia.
Semua
mesin dan peralatan penunjang produksi telah terpasang sejak akhir
Januari 2014 lalu. Jika pembangunan line kedua terlaksana di Bayah, maka
kapasitas produksi akan menjadi 10 juta ton semen per tahun.
Dengan
perkiraan kebutuhan semen pada 2015 di pasar dalam negeri yang mencapai
70 juta ton, PT Cemindo Gemilang menargetkan dapat menyediakan sekitar
12% dari total kebutuhan semen nasional.
Ketua
Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jateng Frans Kongi mengapresiasi
adanya investor baru yang tertarik di wilayah ini. Namun demikian,
pihaknya berharap para investor tetap menggunakan tenaga kerja lokal
dari daerah setempat.
“Jangan
sampai pekerja di daerah malah jadi penonton. Jika ada kualifikasi yang
tidak terpenuhi dari pekerja lokal, perusahaan boleh saja merekrut dari
luar,” katanya.
Di satu sisi, pihaknya tetap mendukung sistem outsourcing atau
perjanjian kerja dengan waktu tertentu tetap dilegalkan karena
pengusaha menganggap sistem tersebut meringankan beban perusahaan.
Menurutnya,
pekerja yang tidak mengikuti aturan perusahaan maka perusahaan tersebut
tinggal meminta ganti kepada perusahaan jasa outsourcing yang menyalurkan pekerja tersebut.
Salah satunya dari sisi produktivitas, jika pekerja sistem outsourcing tidak
bisa memenuhi target maka perusahaan bisa mengganti pekerja tersebut
dengan yang baru tanpa harus memberikan uang pesangon kepada terhadap
pekerja sebelumnya.
“Kami
akan kesulitan bersikap jika yang tidak memenuhi standar ini adalah
pekerja tetap karena prosedur pemutusan hubungan kerja cukup sulit,
salah satunya kami harus memberikan uang pesangon,” katanya.
by. BBMD
Pabrik Semen Merah Putih Investasi Rp 8 Triliun di Lebak
Investasi pembangunan pabrik Semen Merah Putih di Kecamatan Bayah,
Kabupaten Lebak, Banten, mencapai Rp 8 triliun dengan dua kali pengajuan
perizinan.
"Kami berharap pabrik Semen Merah Putih bisa beroperasi 2016," kata Kepala Bidang Perizinan Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMPPT) Kabupaten Lebak Rukim saat dihubungi di Lebak, Sabtu (7/2).
Pembangunan tahap pertama yang dihadiri mantan Menteri Bidang Perekonomian Hatta Rajasa saat melakukan ground breaking (peletakan batu pertama) pabrik Semen Merah Putih dengan investasi 600 juta dolar AS atau lebih dari Rp 6 triliun pada bulan September 2013.
Pabrik milik PT Cemindo Gemilang siap memproduksi sebanyak 5 juta ton semen per tahun. Pabrik Semen Merah Putih yang berlokasi di area seluas 500 hektare di Kecamatan Bayah akan menyerap ribuan tenaga kerja.
Saat ini, kata Rukim, pembangunan pabrik Semen Merah Putih masih berlangsung dan diperkirakan selesai tahun 2016. Pabrik semen itu kapasitas 10 ribu ton clinker per hari dan bisa memproduksi sebanyak lima juta ton semen per tahun. "Semua produksi semen itu untuk kebutuhan pasar nasional," katanya.
Menurut dia, kehadiran pabrik semen itu dipastikan memiliki multiple effect secara ekonomi dan berdampak positif untuk daerah sekitar. Tidak hanya itu, kata dia, pendapatan asli daerah (PAD) juga meningkat.
Selain itu juga kebutuhan semen di Tanah Air bisa terbantu dengan produksi semen milik PT Cemendo Gemilang. "Kami berharap pembangunan pabrik ini berjalan lancar dan sesuai dengan target," jelasnya.
Rukim menjelaskan, pemerintah daerah terus memberikan kemudahan proses perizinan kepada investor yang ingin mengembangkan usahanya di Lebak sebab para investor bisa menciptakan lapangan pekerjaan sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat.
Saat ini, kata dia, lapangan pekerjaan di Kabupaten Lebak relatif terbatas dibandingkan dengan Tangerang, Serang, dan Jakarta. "Kami berharap pabrik semen ini dapat mengurangi pengangguran," kata dia.
Kepala Humas PT Cemindo Gemilang Nana Suharna mengatakan saat ini, masyarakat Lebak yang bekerja di pabrik semen sekitar 1.200 orang. Dia berharap selesai pembangunan pada 2015 nanti, akan menyerap lebih banyak pekerja lokal. "Kami optimistis bisa memproduksi Semen Merah Putih pada 2016," ujarnya.
"Kami berharap pabrik Semen Merah Putih bisa beroperasi 2016," kata Kepala Bidang Perizinan Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMPPT) Kabupaten Lebak Rukim saat dihubungi di Lebak, Sabtu (7/2).
Pembangunan tahap pertama yang dihadiri mantan Menteri Bidang Perekonomian Hatta Rajasa saat melakukan ground breaking (peletakan batu pertama) pabrik Semen Merah Putih dengan investasi 600 juta dolar AS atau lebih dari Rp 6 triliun pada bulan September 2013.
Pabrik milik PT Cemindo Gemilang siap memproduksi sebanyak 5 juta ton semen per tahun. Pabrik Semen Merah Putih yang berlokasi di area seluas 500 hektare di Kecamatan Bayah akan menyerap ribuan tenaga kerja.
Saat ini, kata Rukim, pembangunan pabrik Semen Merah Putih masih berlangsung dan diperkirakan selesai tahun 2016. Pabrik semen itu kapasitas 10 ribu ton clinker per hari dan bisa memproduksi sebanyak lima juta ton semen per tahun. "Semua produksi semen itu untuk kebutuhan pasar nasional," katanya.
Menurut dia, kehadiran pabrik semen itu dipastikan memiliki multiple effect secara ekonomi dan berdampak positif untuk daerah sekitar. Tidak hanya itu, kata dia, pendapatan asli daerah (PAD) juga meningkat.
Selain itu juga kebutuhan semen di Tanah Air bisa terbantu dengan produksi semen milik PT Cemendo Gemilang. "Kami berharap pembangunan pabrik ini berjalan lancar dan sesuai dengan target," jelasnya.
Rukim menjelaskan, pemerintah daerah terus memberikan kemudahan proses perizinan kepada investor yang ingin mengembangkan usahanya di Lebak sebab para investor bisa menciptakan lapangan pekerjaan sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat.
Saat ini, kata dia, lapangan pekerjaan di Kabupaten Lebak relatif terbatas dibandingkan dengan Tangerang, Serang, dan Jakarta. "Kami berharap pabrik semen ini dapat mengurangi pengangguran," kata dia.
Kepala Humas PT Cemindo Gemilang Nana Suharna mengatakan saat ini, masyarakat Lebak yang bekerja di pabrik semen sekitar 1.200 orang. Dia berharap selesai pembangunan pada 2015 nanti, akan menyerap lebih banyak pekerja lokal. "Kami optimistis bisa memproduksi Semen Merah Putih pada 2016," ujarnya.
Langganan:
Postingan (Atom)